Mengenal Asal Usul Perayaan Tahun Baru Masehi | IndiHome
13 JAN 2023        BLOG

Mengenal Asal Usul Perayaan Tahun Baru Masehi

Seluruh masyarakat dunia merayakan pergantian tahun baru Masehi dengan penuh suka cita. Ini merupakan awal di mana mereka memulai lembaran baru dan bertekad mewujudkan resolusi di tahun baru.

Tahun baru Masehi adalah hitungan tahun baru dalam kalender Masehi yang umum digunakan di seluruh dunia. Masyarakat dunia merayakan pergantian tahun baru Masehi dengan beragam aktivitas. Mulai dari berkumpul bersama keluarga hingga menghadiri pesta malam tahun baru yang meriah. Namun, tahukah Kamu asal usul perayaan tahun baru Masehi? Yuk, temukan jawabannya di bawah ini!


Sejak Kapan Tahun Baru Pertama Dirayakan?

Ditilik dari sejarahnya, asal usul perayaan tahun baru masehi dimulai sejak 4000 tahun lalu atau 2000 tahun sebelum Masehi. Perayaan tersebut dicetuskan oleh bangsa Babilonia Kuno untuk menghormati kedatangan tahun baru. Mereka berpatokan pada penanggalan bulan pertama perpotongan lingkaran ekuator dan ekliptika (vernal equinox). Sehingga perayaan tahun baru dimulai saat pergantian musim, tepatnya pertengahan bulan Maret.

Tradisi pergantian tahun baru bangsa Babilonia kuno dilakukan dengan sejumlah ritual. Salah satunya melalui festival keagaman besar yang disebut Akitu. Festival ini diselenggarakan selama 11 hari dengan aktivitas yang berbeda-beda.

Bagi bangsa Babilonia, perayaan tahun baru merupakan bentuk penghargaan atas kemenangan Dewa Langit Marduk saat melawan Dewi Tiamat, dewi laut yang jahat. Selama perayaan berlangsung, Raja Babilonia juga menerima mahkota sebagai simbol penobatan dari para dewa.


Kenapa 1 Januari Dijadikan Awal Tahun?

Masih berkaitan dengan asal usul perayaan tahun baru Masehi yang kini ditetapkan setiap tanggal 1 Januari. Berbeda dari tradisi Babilonia kuno, penetapan 1 Januari sebagai penanggalan tahun baru dikembangkan oleh bangsa Romawi Kuno. Keputusan ini ditetapkan oleh Kaisar Romawi bernama Julius Caesar.

Sebelum ditetapkan pada 1 Januari, pendiri Roma bernama Romulus menetapkan penanggalan Masehi terdiri dari 10 bulan atau 304 hari. Kemudian di abad ke-8 sebelum Masehi, Numa Pompilius menambah dua bulan baru dalam penanggalan Masehi, yaitu Januarius dan Februarius.

Setelah berkonsultasi dengan ahli astronomi dan matematika, barulah Julius Caesar menyempurnakan penanggalan Masehi. Ia mencetuskan Janus sebagai bulan pertama pada kalender Romawi. Nama itu terinspirasi dari dewa Romawi dua muka yang memiliki kemampuan melihat masa lalu dan masa depan.   

Sebagai penghormatan pada Dewa Janus, maka 1 Januari ditetapkan sebagai hari pertama di tahun baru. Saat itu, bangsa Romawi merayakan tahun baru dengan menawarkan persembahan pada dewa, menghadiri pesta tahun baru, mendekorasi rumah, dan bertukar hadiah.  

Beralih ke Eropa Barat abad ke – 8, ada sedikit modifikasi pada kalender Masehi versi Julius Caesar yang berganti nama menjadi Kalender Gregorian. Nama tersebut berasal dari nama Paus Gregorius XIII, pemimpin tertinggi umat Katolik di Vatikan, yang menyetujui 1 Januari sebagai pergantian tahun baru pada tahun 1582.

Sejak saat itu, sebelum pergantian tahun pada 1 Januari, di tanggal 31 Desember malam akan dilakukan tradisi pergantian tahun yang meriah, biasanya berkaitan dengan kegiatan keagamaan. Tradisi malam tahun baru inilah yang masih bertahan hingga saat ini.   


Bagaimana Tahun Baru Dirayakan?

Terdapat tradisi perayaan tahun baru juga berbeda di tiap-tiap negara. Di Spanyol, misalnya, masyarakat lokal memiliki tradisi yang unik, yaitu memakan 12 butir anggur saat perayaan tahun baru. Tradisi ini merupakan simbol harapan mereka selama 12 bulan mendatang.

Selanjutnya masyarakat Norwegia dan Swedia merayakan tahun baru dengan mengonsumsi puding nasi. Di dalam puding tersebut ada kacang almond yang tersembunyi. Siapapun yang berhasil menemukannya, ia akan mendapat keburuntungan selama 12 bulan ke depan.


Mengetahui Tradisi dan Asal Usul Perayaan Tahun Baru Masehi dengan Berlangganan Promo Paket IndiHome

Ciri khas perayaan tahun baru adalah pesta kembang api di malam 31 Desember. Ada banyak kegiatan lain dan tradisi untuk memeriahkan pergantian tahun. Semua ini bisa Kamu temukan dengan berlangganan Promo Paket IndiHome.

Melalui jaringan internet super ngebut berkecepatan hingga 300 Mbps dari IndiHome, Kamu akan mengenal berbagai tradisi unik serta asal usul perayaan tahun baru Masehi yang lebih lengkap lagi. Menambah kemeriahan tahun baru, Kamu juga bisa sekalian streaming ribuan tayangan seru di ratusan channel TV favorit melalui layar IndiHome TV Kamu, lho! Semua ini bisa Kamu nikmati dengan biaya berlangganan Rp200.000-an saja per bulan.

Nikmati juga benefit lain berupa bonus nelpon di jaringan lokal/interlokal hingga 100 menit, serta diskon 50% untuk biaya pasang baru. Promo Paket IndiHome tersedia dalam tiga pilihan, yaitu Paket 2P (Internet + Phone), Paket 2P (Internet + TV), dan Paket 3P (Internet + TV + Phone). Ketiga pilihan paket tersebut hadir dengan beragam kecepatan internet dan benefit yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Mau tahun baru makin seru? Makanya berlangganan Promo Paket IndiHome sekarang juga!