Tahun Baru Imlek atau Chinese New Year, merupakan perayaan yang sangat dinanti etnis Tionghoa. Disebut juga Guo Nian atau Xin Jia yang berarti lewati bulan atau bulan baru, Imlek telah dirayakan sejak 4000 tahun lalu. Seiring berjalannya waktu, terbentuklah berbagai tradisi khas Imlek yang diadakan secara turun temurun hingga saat ini.
Apa saja tradisi unik perayaan Tahun Baru Imlek? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Selain bagi-bagi angpao, sembahyang, dan kumpul bareng keluarga, ada tujuh tradisi unik lainnya saat perayaan Imlek, antara lain:
Setiap hari raya pasti punya hidangan khas, termasuk perayaan Chinese New Year. Untuk masyarakat Tionghoa, hidangan Imlek yang tersaji minimal 12 jenis yang melambangkan 12 shio. Selain itu, setiap makanan juga mengandung makna tersendiri.
Sebut saja mie panjang yang melambangkan umur panjang dan ayam utuh sebagai lambang kemakmuran keluarga. Ada juga kue lapis yang berarti rezeki berlapis-lapis. Makanan khas Imlek lainnya yaitu kue keranjang yang bermakna persatuan dan jeruk sebagai lambang keberuntungan dan kekayaan.
Bukan tanpa alasan jika warna merah menjadi ciri khas perayaan Chinese New Year. Karena, warna ini melambangkan kesejahteraan, keberuntungan, dan kekuatan. Warna ini juga dipercaya mampu mengusir Nian atau makhluk buas yang dipercaya tinggal di gunung atau dasar laut yang biasanya muncul saat musim semi atau Imlek.
Khusus saat perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa tidak boleh menyantap daging ikan di bagian bawah. Mereka juga harus menyisakan ikan yang disantap untuk dimakan keesokan hari. Tradisi unik ini dipercaya dapat membawa keberuntungan di tahun mendatang.
Ada juga tradisi unik lainnya, yakni dilarang untuk menyantap makanan tertentu saat perayaan Imlek. Misalnya bubur yang dianggap sebagai lambang kesusahan dan kemiskinan. Kepercayaan ini terbentuk karena di masa lalu bubur disantap sebagai hidangan orang miskin.
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, menyalakan kembang api dan petasan saat Tahun Baru Imlek akan mengusir nasib buruk yang terbawa di tahun lalu dan menggantinya dengan kebahagiaan dan kebaikan di tahun yang baru.
Tradisi ini lebih populer dilakukan oleh masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa. Tradisi Yu Sheng mulai dilakukan sejak abad ke-19. Saat itu, nelayan dari Cina Selatan datang ke Semananjung Malaysia dan memperkenalkan tradisi ini.
Yu Sheng sendiri merupakan tradisi yang dilakukan pada malam perayaan Imlek, dimana masyarakat Tionghoa menyantap hidangan sejenis salad warna-warni. Hidangan itu terbuat dari 17 bahan segar yang disiram oleh saus. Bahan yang digunakan biasanya wortel, salmon, jeruk bali, rumput laut, lobak putih, ubur-ubur, dan sebagainya.
Barongsai dan Liong (naga) dipercaya sebagai lambang kesenangan dan kebahagiaan. Itu sebabnya dalam perayaan Chinese New Year selalu ada pertunjukan tarian singa dan naga. Tradisi ini juga dianggap mampu mengusir roh jahat pengganggu manusia.
Solusi lengkap internet cepat dan hiburan yang IndiHome hadirkan kepada pelanggan, dengan menyediakan berbagai Paket untuk berbagai aktivitas di rumah. Untuk mengetahui detail Paket dari IndiHome, pelanggan bisa mengunjungi website https://indihome.co.id/paket/daftar. Harga paket yang ditawarkan belum termasuk PPN.