Sejarah Isra Mikraj dan Hikmah Dibaliknya | IndiHome
13 FEB 2023        BLOG

Sejarah Isra Mikraj dan Hikmah Dibaliknya

Isra Mikraj adalah salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Peristiwa ini mengisahkan perjalanan rohani Rasulullah saw. pada tanggal 27 Rajab. Lantas, bagaimana sejarah Isra Mikraj? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Apa itu Peristiwa Isra Mikraj?

Isra Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. dari Makkah ke Masjid Al-Aqsa di Palestina hingga naik ke Sidratul Muntaha dalam satu malam. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 27 Rajab, tepatnya di tahun kesebelas masa kenabian Rasulullah saw.

Jika dipikir menggunakan logika orang awam, kejadian tersebut tidak masuk akal. Namun, seluruh umat Islam di dunia harus mengimaninya karena banyak hadis sahih dan ayat Al-Qur’an yang menerangkan kejadian suci ini. Salah satunya terkandung dalam QS Al-Isra ayat 1, yang artinya:

“Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra:1)

Sejarah Isra Mikraj

Syekh Muhammad Khudori dalam Nur Al Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin menjelaskan hal yang memicu terjadinya peristiwa suci Isra Mikraj adalah sebagai bentuk hiburan (Tasliyah) yang Allah Swt. berikan kepada kekasihnya (Nabi Muhammad saw) karena telah ditinggal oleh dua orang yang disayanginya, yaitu, sang istri tercinta Khadijah dan pamannya, Abu Thalib.

Kejadian Isra Mikraj terjadi ketika Rasulullah menginjak usia 51 tahun atau tahun ke-11 masa kenabiannya, disebut sebagai ‘Amul Huzn yang artinya tahun kesedihan. Peristiwa bersejarah ini diawali ketika Nabi Muhammad saw sedang beristirahat sejenak sambil berbaring di Masjidilharam selepas melaksanakan salat isya.

Lalu datanglah malaikat Jibril dan langsung membelah dada Rasulullah saw seperti yang dijelaskan pada Hadis Bukhari yaitu;

“Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air zamzam, kemudian dikembalikan ke tempatnya dan memenuhinya dengan iman dan hikmah”. (HR Bukhari).

Setelah itu, malaikat Jibril mendatangkan seekor buraq sebagai kendaraan Nabi Muhammad saw sewaktu Isra dengan kecepatan kilat untuk menuju Masjidilaqsa.

“Didatangkan kepadaku Buraq - yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal, ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya.” (HR Muslim)

Setibanya di sana, Rasulullah saw melaksanakan salat dua rakaat mengimami ruh para nabi. Setelah itu malaikat Jibril datang lagi membawa dua wadah berisi minuman. Yang satu berisi khamar dan satu lagi berisi susu. Kemudian, beliau pun memilih susu untuk diminum.

“Sungguh engkau telah memilih kesucian,” kata Jibril.

Setelah Jibril mengatakan hal tersebut, peristiwa Mikraj pun dimulai.

“Lalu aku bawa di atas punggung buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit.” (HR. Bukhari)

Ketika Mikraj, Rasulullah saw melalui pintu-pintu langit yang sudah dihuni oleh ruh para nabi. Saat sampai di pintu langit ketujuh, beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitulmakmur. Tempat itu setiap hari selalu dimasuki 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi setelahnya.

“Kemudian buraq tersebut pergi bersamaku ke Sidratulmuntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah dan besar buah-buahnya seperti tempayan besar.”

Saat perintah Allah Swt. memenuhi Sidratulmuntaha, maka tempat itu akan berubah dan tidak ada makhluk mana pun yang bisa menjelaskan bagaimana sifat-sifat Sidratulmuntaha saking indahnya. Di sanalah Allah Swt. memberikan wahyu kepada Muhammad saw dan mewajibkan salat 50 kali dalam sehari semalam kepada umat-umatnya.

Setelah itu, Muhammad saw. turun dan bertemu dengan Nabi Musa a.s.

“Apa yang diwajibkan Rabb-mu terhadap umatmu?” tanya Nabi Musa. Aku menjawab, ”Salat 50 kali,” Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabb-mu, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka”. “Aku akan kembali kepada Rabb-ku”. Lalu aku memohon, ”Ya Rabb, berilah keringanan lima salat. Lalu aku kembali kepada Musa ‘alaihis salam. Aku berkata kepadanya, “Allah telah memberikan keringanan lima kali”. Musa mengatakan, “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabb-mu dan minta keringanan”. Aku terus bolak balik antara Rabb-ku dengan mudah hingga Rabbku berfirman:

‘Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban salat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap salat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali salat sama dengan 50 kali salat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya maka dicatat untuknya satu kebaikan. Dan jika ia melaksanakannya maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barang siapa berniat melakukan satu kejelekan namun dia tidak melaksanakannya maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali, dan jika ia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejelekan.”

Kemudian aku turun hingga bertemu Nabi Musa lalu aku beritahukan kepadanya. Maka ia mengatakan, ”Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan lagi”. Aku menjawab, ”Aku telah berulang kali kembali kepada Rabb-ku hingga aku merasa malu kepada-Nya”.

Dalam perjalanan Mikraj ke Sidratulmuntaha, Rasulullah saw didampingi malaikat Jibril singgah di tiap pintu-pintu langit, yaitu:

  1. Pintu langit pertama Muhammad saw berjumpa dengan Nabi Adam a.s.
  2. Pintu langit kedua Muhammad saw berjumpa dengan Nabi Yahya a.s. dan Nabi Ishaq a.s.
  3. Pintu langit ketiga Muhammad saw berjumpa dengan Nabi Yusuf a.s.
  4. Pintu langit keempat Muhammad saw berjumpa dengan Nabi Idris a.s.
  5. Pintu langit kelima Muhammad saw berjumpa dengan Nabi Harun a.s.
  6. Pintu langit keenam Muhammad saw berjumpa dengan Nabi Musa a.s.
  7. Pintu langit ketujuh Muhammad saw berjumpa dengan Nabi Ibrahim a.s.

Usai menerima perintah salat dari Allah Swt., Rasulullah saw. kembali menumpangi buraq-nya untuk pulang ke Mekkah didampingi malaikat Jibril.

Memperkaya Wawasan Agama Bersama Paket Tempat Ibadah dari IndiHome

Dalam sejarah Isra Mikraj terkandung banyak hikmah, seperti memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt., eksplorasi langit dan alam semesta, serta turunnya perintah salat yang dijalankan oleh umat Islam di seluruh dunia hingga saat ini.

Peristiwa ini pun nyata terjadi seperti yang telah dipaparkan dalam Al-Qur’an dan hadis sahih. Nah, demi menambah wawasan keagamaan di era digital seperti sekarang ini, internet memiliki peranan yang sangat penting. Untuk itulah hadir program digitalisasi rumah ibadah di mana kita dapat memupuk semangat beribadah dan toleransi melalui media digital.

Demi mendukung digitalisasi rumah ibadah, IndiHome pun menghadirkan Paket Tempat Ibadah agar aktivitas online yang mendukung kegiatan ibadah berjalan lancar. Hadir dengan kecepatan jaringan up to 30 Mbps, kamu tidak perlu khawatir lagi aktivitas online tersebut terhambat koneksi yang lelet.

Terdapat dua opsi dalam Paket Tempat Ibadah dari IndiHome, yaitu Paket 1P (Internet) dengan biaya berlangganan Rp220.000 saja per bulan dan Paket 2P (Internet + Phone) dengan biaya berlangganan hanya Rp225.000 per bulan. Untuk Paket 2P, nikmati bonus tambahan berupa bebas nelpon lokal/interlokal hingga 10 menit.

Berlangganan Paket Tempat Ibadah dari IndiHome sekarang juga untuk mendukung aktivitas online bernilai ibadah!