Dunia dibuat heboh dengan berita Jepang buang limbah nuklir ke laut sebagai bentuk kebijakan baru yang berlaku mulai Agustus 2023. Sejak saat itu, diketahui Jepang membuang limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima seberat 1,3 juta ton ke Samudra Pasifik.
Kabarnya limbah nuklir itu berasal dari bencana tsunami 2011 yang telah merusak PLTN Fukushima. Namun, sebelum Jepang buang limbah nuklir itu ke laut, mereka telah mengolahnya selama 15 tahun guna menghilangkan polutan berbahaya.
Kebijakan tersebut pun telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Nuklir PBB (International Atomic Energy Agency / IAEA). Izin tersebut diberikan lantaran air limbah nuklir Jepang telah memenuhi keamanan internasional.
Terlepas dari izin dari PBB, sejumlah negara mengecam aksi Jepang buang limbah nuklir ke laut. Sebut saja Tiongkok, Korea Selatan, dan negara-negara di kawasan Pasifik. Mereka khawatir zat-zat berbahaya dalam limbah nuklir berdampak buruk pada kesehatan.
Aksi Jepang buang limbah nuklir ke laut menimbulkan kontroversi dan kecaman, khususnya bagi para pemerhati lingkungan dan kesehatan. Umumnya limbah nuklir sendiri terbagi jadi dua jenis, yaitu limbah radioaktif rendah dan limbah radioaktif tinggi.
Limbah radioaktif rendah memiliki tingkat radiasi kecil. Biasanya limbah berasal dari kegiatan industri, medis, dan penelitian.
Sementara itu, limbah radioaktif tinggi mempunyai tingkat radiasi yang sangat kuah. Limbah ini berasal dari penguraian bahan bakar nuklir atau reaktor nuklir. Untuk itu, limbah ini perlu diolah dulu untuk menghilangkan zat-zat berbahaya sebelum dibuang.
Bila terpapar zat berbahaya limbah nuklir, seseorang akan mengalami masalah kesehatan berikut ini:
Menurut Environmental Protection Agency USA, zat-zat dalam limbah nuklir mampu memengaruhi atom-atom sel tubuh hingga merusak DNA atau materi genetika seseorang.
Kerusakan ini akan menurunkan sistem kekebalan karena tubuh terlalu bekerja keras untuk menghasilkan sel-sel baru. Saat sistem kekebalan tubuh melemah, kamu akan mudah terserang virus penyakit.
Disebut juga keracunan radiasi, Acute Radiation Syndrome dipicu oleh paparan radiasi nuklir tinggi. Gejalanya sendiri tidak langsung muncul, butuh berhari-hari hingga minggu untuk mendeteksinya.
Keracunan radiasi ini ditandai dengan gejala berikut ini:
Dalam kasus keracunan radiasi yang parah, orang yang terpapar akan mengalami luka bakar serius hingga menyebabkan kematian.
Kontroversi Jepang buang limbah nuklir ke laut menjadi isu dunia terkini yang memicu rasa khawatir sebagian besar masyarakat. Kamu pun bisa mengambil pelajaran dari isu ini dengan mengetahui dampak pembuangan limbah nuklir bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Nah, agar tidak ketinggalan berita terkini lainnya, pastikan dulu kamu telah berlangganan Paket JITU 1-100Mbps dari IndiHome. Paket ini menawarkan jaringan internet super ngebut dan stabil berkecepatan up to 100 Mbps.
Gak cuma internetan yang seru, kamu pun akan mendapat akses hiburan lengkap dari layanan streaming IndiHome TV, Disney+ Hotstar, dan MAXstream sepuasnya lho! Cukup Rp300ribu-an saja per bulan untuk berlangganan paket internet unlimited super lengkap ini. Yuk berlangganan sekarang juga untuk bisa internetan dan nikmati hiburan seru di rumah aja!
Blog Lainnya
Blog Lainnya
Internet Tercepat di Dunia Ada di Negara Mana? Ini Jawabannya!...
Internet Tercepat di Dunia Ada di Negara Mana? Ini Jawabannya!